Kebalik Bolak Kebolak Balik

Di kantor, muncul Jepanger baru. Sebut saja Mariu (ga usah dilanjutin Teguh!). Sebagai new comer, ia getol banget ngomong dalam bahasa Indonesia. Heiyuh, mau enggak mau, secara dia hidup di Indonesia, penerjemah juga ga disediakan. Syukurinnnnn...*ketawangejek*

Karena masih belajar, sering banget ngomongnya Mariu ngaco, bikin yang dengar melongo-longo.

Ada beberapa tragedi:

#ES TI TI (tanpa KAMAL)

Di suatu siang terik –yang jangkrik aja males ngerik, ketika lunch @ Janur Kuning Lawang Malang Jawa Timur (doh!).

"Makan soto, sayanya." Pesan Mariu terbata-bata ke si mba pelayan, "Seperti suupu, nah!" sambungnya menerangkan susyah payyah.

Okaylah aku tau, Mariu san, "Warna kuning, darouuuu?"

Dia mengangguk mantap.

Yesh! "Minumnya?" Tawarku sok waiters

"Es titi!" Jawabnya pendek dan pede.

"APPPAHH?" Aku mendelik kaget.

Muka Mariu san blingsatan, celingak celinguk, lalu:

"Itu! Itu!!" Teriaknya girang. Tangannya menunjuk pelayan yang tengah membawa nampan berisi es teh segar.

"Oalah, itu es teh, mah!"

"Yah, yah, yah." Senyumnya senang.

#MARUTAPPA, makanan apa?

Di suatu malam, menjelang pukul delapan, WIP (Waktu Indonesia bagian Pasuruan, cynn…).

"Saya raparrr. Torong berri marutappa, yah!" Perintahnya Mariu kepada sopir. Lalu, dia menyerahkan selembar 20 ribuan.

"Beli apa, mister?" Si driver keder. Sopirnya mendekatkan telinga ke muka Mariu san. Berharap dia yang tuli dan sedang ga mendengar nama barang sasaran.

"Makanan kotak kotak, ada sayur, ada daging. Seperti kemarin." Susah payah si Mariu menggambar di notes yang selalu nempel di saku celana. Lagi lagi dengan logat pelan dan terbata bata khas  miliknya.

"Martabak?"

"Yeahhhhh..."Teriaknya riang gembira tidak terperi. Berhasil dan  sukses memecahkan teka-teki memang kepuasannya sama dengan ketika nerima bonus (ahem!).

Driver: bunuh diri menghunuskan samurai samuraian.

#BECAK, bang!

Pada malam buta menjelang pagi dini hari. Mariu beranjak keluar kantor. Bekerja seharian, membuatnya kepikiran buat segera pulang, rupanya. Begitu sudah di dalam mobil,

"Aaa, yokatta." Gerundel Mariu san pelan,"Saya becak…" sambungnya lagi mirip orang lagi curhat.

"Becak?" Ulang drivernya frustasi serasa ingin bunuh diri makan sambel terasi. Ini Pasuruan gito loh! Deket Lawang, si daerah pegunungan, ngapain perlu becak kalau kantor sudah menyediakan Kijang Innova, memang tiada duanya (Hihihi, sponsor. Supaya bonus tahun ini naik).

"Saya badan nah, becak." Mariu mengulang, maksudnya memperjelas yang diomong pertama tadi.

"Capek  kaleeeeeeee, xaxaxa," sang sopir tertawa ngakak tak ada sofan.

"Hihihi, capek kah?" Mariu san ngikik setengah malu. Wajahnya bak kepiting KTI.

Driver: njengkang