Sunday, May 15, 2011

aishiteru...

Pernah ngobrol dengan orang Jepang, enggak ? Maksudku, tidak harus kamu bisa atau bahkan pandai bahasa Jepang kok…

Atau, pernah diajak ngomong sama orang Jepang, tapi pakai bahasa Indonesia ? Coba deh ingat-ingat, kata apa yang sering diucapkan oleh mereka di akhir kalimatnya??

Kata Wakarimashitaka atau “ Mengertikah ? “

Yup!

Bener enggak??

Itu seperti kalimat wajib yang dilontarkan oleh mereka ketika berkomunikasi dengan kita. Seperti trendmark begitu. Lebih-lebih kalau materi yang dibicarakan adalah intruksi kerja, atau si Jepun ini tengah menerangkan sesuatu hal ke kamu.

Kalimat pertanyaan pendek seperti “mengertikah?” akan menjadi kalimat yang terus diulang-ulang oleh mereka, lebih-lebih pada saat respon kita ke mereka diam aja alias adem ayem.

Dalam konteks budaya Jepang, ketika seeorang ngobrol dengan orang lain, orang Jepang selalu merespon setiap kata demi kata dari lawan bicaranya. Walaupun responnya hanya berupa,

“ hai’!!”

“ sou..sou..”

Atau…

“ E!! “

Yang lengkapan dikit, “ Hai’, wakarimashita!” atau ,” Ya, saya mengerti!”

Beda kan dengan budaya kita? Kalau kita, ketika lawan bicara ngajak ngobrol, kita cenderung hanya sebagai pendengar. Kita biasa merespon kalimat lawan bicara kita dengan senyuman, anggukan halus, atau tertawa kecil. Bahkan kita kadang cuman, men-senyumi lawan kita dengan mata yang berbinar, gerakan bahu atau anggukan kepala.

Mungkin lantaran beda budaya serta beda kebiasaan begini, maka bosku sering mengakhiri uraian panjangnya dengan kalimat,” mengertikah?” setiap kali berbicara dengan anak buahnya.

Trus, kita wajib menjawab,” mengerti…,” (seandainya benar-benar ngerti)

Hmm, agak janggal ya. Jawaban kita terkesan seperti jawaban orang oon…:p. Kalau pas omong begitu kita berada di ruangan, di sekitar teman-teman kantor yang sudah biasa mendengar, mungkin tidak terdengar ajaib, tapi kalau kita berada di angkutan umum?? terus kita terima telepon si bos, terus si bos menanyai kita,” mengertikah?? “ dan kita mau ga mau harus ngejawab,” mengerti…”

Hmm, janggal,enggak?

Kalau kita mau respon pertanyaan mereka dengan bahasa Jepang sih, mungkin kita tidak malu dengan tetangga kanan kiri duduk kita. Tapi, beda cerita apabila kita meresponnya dengan kalimat, “Yah, mengerti…” itu tadi…L

Duh, -pasti sekeliling kamu-, muka-belakang, kiri-kanan tetangga tempat duduk kamu, mungkin akan menoleh dan bergumam pelan,” nih orang ngomongnya aneh banget…” Hihihi…

Kitapun kan ga mungkin bisa melarang pikiran orang-orang yang mungkin akan berpikir yang enggak-enggak tentang kalimat aneh tadi…L

Ah ya satu lagi,

Bergaul dengan beberapa Orang Jepang, walau kita berada di Indonesia negeri tercinta ini, mereka sering membuat kacau bahasa kita lo…Kita sering tanpa sengaja men-jepangkan bahasa Indonesia kita. Tanpa sadar kita sering melakukan hal ini juga. Perhatiin aja,

“ Minta ajar, ya! “ seringkali kata mereka begitu.

Hmm, mau diajar pakai rotan oom?? Hehehe

Jiiiaaahhhh….itu berasal dari konteks,” Oshiete kudasai !” yang maksudnya, “ajarin saya ya!”

Sering kita pasrah aja atas kondisi begini. Mungkin pikir kita, daripada berbelit-belit ngomong sesuai struktur kalimat bahasa Indonesia yang benar, tapi membuat mereka a.k.a si Jepun itu kesulitan makna didalamnya. Akhirnya, kita kompromi dengan mengacaukan bahasa Indonesia kita sendiri. Hehehe…

Satu catatan, orang Jepang yang datang ke Indonesia, khususnya di perusahaan tempat saya bekerja, hanya sedikit yang diikuti oleh kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia atau Inggris, tapi biar bigitu, mereka pede banget lo… Mereka sering aja ngajakin kita dengan bahasa Jepangnya yang ala kumur-kumur itu.

Sering teman saya ngotot,” I can not speak Japanese…”

kono kikai, tsukau koto wa dou?? Oishite kure..” Si jepun ini keukeuh make bahasa mbak oshin.

Hadewh!!! temen saya garuk-garuk kepalanya yang mendadak seperti dipenuhi kutu.

“ Duh, coba dia omongnya aishite iru…pasti gue jawab I love you too…” Teman saya ngomel-ngomel lagi. Hihihi…

2 comments:

just_otraigus said...

xixixiixixi....itulah kelebihan kita suka kompromi dengan segala sesuatu yg masuk ke dalam budaya kita...tp kadang kita lupa padahal kita punya sesuatu yg bahkan lebih baik daripada budaya mereka....
istilahnya kita ini orang yg gampang melupakan akan apa yg kita miliki...hahahahhahahah (hadeh aq koq kudu mlukok ki moco kumenku dewe) hahahahahahweeek :p

matajariku said...

huuuuueeeekkkkkkk byug! xixixix